Minggu, 27 Juni 2010

PENGEMBANGAN PARTISIPASI UNTUK PULIHKAN EKONOMI PASCA GEMPA SUMATERA BARAT

Gempa 7,9 SR Rabu 30 september 2009 lalu yang melanda Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Agam dan daerah lainnya telah mengakibatkan korban jiwa, kerusakan infranstruktur, berbagai sarana-prasarana public, rumah, serta terganggunya aktifitas warga dan pelayanan pemerintah. Selain itu juga berdampak terhadap bertambahnya jumlah masyarakat miskin karena kehilangan tempat tinggal, terganggunya aktifitas usaha, dan meningkatnya kebutuhan untuk bertahan hidup.
Namun demikian, perekonomian Sumatera Barat secara keseluruan tidak terganggu betul akibat gempa 30 september 2009. Karena hanya 30% dari keseluruhan wilayah yang terkena dampak langsung. Gempa telah menimbulkan kemacetan terhadap kegiatan ekonomi di Padang sebagai pusat ekonomi utama.
Sektor yang terkena imbas langsung adalah perdagangan grosir dan ritel, jasa keuangan, kepariwisataan, pelayan pendidikan dan kesehatan, dan jasa pemerintah. Sektor yang terkena imbas tidak langsung adalah pelayanan transportasi sebagai akibat rusaknya prasarana dan sarana pendukung serta pelayanan listrik dan air bersih di kawasan perkotaan.
Diperkirakan kegiatan ekonomi di daerah pasca gempa akan mulai pulih dalam jangka waktu enam bulan sampai setahun dengan catatan rehabilitas dan rekonstruksi berjalan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang ditetapkan.
Kawasan yang terkena dampak langsung dari bencana gempa akan mengalami kemacetan ekonomi yang serius sebagai akibat rusaknya prasarana dan sarana serta utilitas pendukungnya. Kegiatan produksi dan distribusi serta konsumsi akan terganggu sebagai akibat bencana yang menghancurkan sistem ekonomi dan sosial serta pelayan umum di kawasan tersebut. Kemacetan ini menyebabkan proses kemiskinan akan meningkat tajam dan dampak ikutan dari peningkatan status kemiskinan tersebut. Sebagian dari mereka akan merantau, sisanya akan bertahan di kampung dengan segala kekurangan yang terjadi yang mendorong ekses ekonomi dan sosial.
Terkait pemulihan ekonomi, kalangan perbankan dan lembaga pembiayaan di Sumatera Barat ikut membantu menyiapkan pola-pola yang bisa mempercepat pemulihan ekonomi daerah. Kalangan perguruan tinggi juga diharapkan membantu masyarakat memulihkan mental masyarakat. Demikian pula dengan ulama dan tokoh masyarakat, sejatinya ikut mendorong semangat masyarakat untuk kembali bangkit pasca ditimpa gempa.
Bila masyarakat dan pemerintah bersama-sama membangun kembali daerah yang porak-poranda akibat gempa ini, pasti upaya pemulihan perekonomian akan lebih cepat. Jangan hanya mengandalkan pemerintah saja, tetapi kita harus berfikir dan berbuat secara bersama-sama sesuai kemampuan masing-masing.
Strategi pemulihan ekonomi dan sosial di daerah pasca gempa adalah pengembangan partisipasi karena bencana ini menimbulkan empati dan simpati yang mendalam. Semua pihak yang terlibat dan terkait serta berkepentingan harus diajak untuk duduk bersama dan melakukan aksi bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar